Bulog

Bulog Tambah Stok Beras untuk Perkuat Pasokan Wilayah Bencana Sumatera

Bulog Tambah Stok Beras untuk Perkuat Pasokan Wilayah Bencana Sumatera
Bulog Tambah Stok Beras untuk Perkuat Pasokan Wilayah Bencana Sumatera

JAKARTA - Dalam menghadapi kondisi bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, Perum Bulog mengambil langkah antisipatif untuk memperkuat ketahanan pangan di daerah-daerah terdampak.

Lonjakan kebutuhan makanan pokok, terutama beras, menjadi salah satu konsekuensi yang kerap muncul selama penanganan bencana berlangsung. Menyadari hal tersebut, Bulog menegaskan komitmennya untuk memastikan masyarakat tetap mendapatkan pasokan beras yang aman dan memadai. Upaya ini dilakukan melalui penambahan stok secara signifikan di beberapa provinsi yang saat ini menghadapi situasi bencana.

Analisis Bulog dan Keputusan Menambah Stok Beras

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa keputusan menambah stok beras ini diambil setelah analisis internal menunjukkan potensi penanganan bencana yang dapat berlangsung lebih lama serta berdampak lebih luas. 

Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi pusat dan daerah terkait persiapan menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, yang dipantau secara daring dari Jakarta pada Senin. “Kami menambahkan dua kali lipat stok beras di wilayah bencana tersebut,” ujar Rizal.

Penambahan stok ini dilakukan di tiga wilayah utama yang terdampak, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ketiga daerah tersebut menjadi fokus karena tingginya dampak bencana yang dirasakan masyarakat serta kemungkinan munculnya gangguan distribusi akibat kondisi lapangan yang tidak menentu.

Penyaluran Bantuan Beras Diperluas untuk Semua Daerah Terdampak

Selain menambah stok, Bulog memastikan bahwa penyaluran bantuan beras dilakukan secara maksimal dan merata ke seluruh pemerintah daerah yang membutuhkan. Penyaluran ini bersifat tanpa pengecualian, demi memastikan bahwa masyarakat yang terdampak bencana dapat memperoleh akses pangan yang cukup. Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi antara Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Dalam rapat tersebut disepakati bahwa kepala daerah cukup mengajukan surat permohonan bantuan kepada Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), dengan tembusan ke Bulog pusat maupun daerah. Mekanisme ini diharapkan mempercepat distribusi bantuan sehingga tidak ada hambatan birokrasi yang dapat menunda pemenuhan kebutuhan mendesak masyarakat.

Penugasan Direksi Bulog untuk Mengawal Distribusi di Lapangan

Untuk memastikan distribusi bantuan berlangsung lancar dan tepat sasaran, seluruh jajaran direksi Bulog ditugaskan turun langsung ke daerah bencana. Mereka berada di provinsi-provinsi terdampak untuk mengawal jalannya penyaluran bantuan sekaligus memantau langsung kondisi lapangan. Kehadiran jajaran direksi di lapangan memberikan jaminan bahwa setiap alur distribusi diawasi secara ketat, sehingga risiko penumpukan atau keterlambatan logistik dapat diminimalkan.

Penugasan ini juga menjadi bukti komitmen Bulog dalam memastikan ketersediaan pangan tetap stabil di tengah kondisi darurat. Dengan kehadiran para direksi, koordinasi dengan pemerintah daerah dapat berjalan lebih efektif dan respons terhadap kendala lapangan dapat dilakukan secara real time.

Koordinasi Intensif dengan Pemerintah Daerah untuk Stabilitas Pangan

Bulog menekankan bahwa mereka terus menjalin koordinasi erat dengan pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Kerja sama ini penting untuk memperkuat kesiapan daerah dalam menghadapi lonjakan kebutuhan pangan selama bencana berlangsung. Pemerintah daerah juga terlibat aktif dalam proses pendistribusian, sehingga jalur penyaluran dapat menyesuaikan kondisi medan dan kebutuhan spesifik masing-masing wilayah.

Selain itu, koordinasi yang kuat antara Bulog dan pemerintah daerah membantu mengantisipasi potensi gangguan distribusi akibat kerusakan infrastruktur atau cuaca ekstrem yang kerap menyertai kondisi bencana.

Pemantauan Harian untuk Menjaga Ketersediaan Stok

Ahmad Rizal Ramdhani juga mengungkapkan bahwa Bulog melakukan pemantauan harian guna memastikan kecukupan stok dan kelancaran distribusi. Pemantauan ketat dilakukan bersama satuan tugas pangan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Melalui pemantauan ini, Bulog dapat menilai pergerakan stok secara cepat dan menyesuaikan kebutuhan sesuai dinamika di lapangan.

Ia menjelaskan, “Kami memonitoring harian serta respon cepat atau quick respon. Melakukan pemantauan harian dengan pemantauan harga, baik maupun stok di seluruh wilayah tanah air. Jadi ini dilibatkan juga teman-teman dari pusat satgas lapangan maupun teman-teman yang ada di pemerintah daerah,” imbuhnya. Dengan sistem pemantauan terintegrasi ini, setiap perubahan kondisi, baik terkait harga maupun ketersediaan, dapat segera direspons untuk mengurangi risiko kekurangan pangan di daerah bencana.

Komitmen Bulog dalam Menjaga Ketahanan Pangan saat Bencana

Upaya Bulog menambah stok beras serta mengoptimalkan distribusi bantuan mencerminkan besarnya komitmen perusahaan dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Bencana alam yang melanda beberapa wilayah di Sumatera berpotensi mengganggu stabilitas logistik dan akses masyarakat terhadap pangan pokok. Oleh karena itu, langkah Bulog memperkuat stok tidak hanya menjadi strategi antisipatif, tetapi juga wujud tanggung jawab sosial terhadap masyarakat yang terdampak.

Keberadaan stok beras yang aman memberikan rasa tenang bagi masyarakat sekaligus membantu pemerintah dalam mengendalikan potensi lonjakan harga pangan akibat gangguan distribusi. Melalui koordinasi yang terus ditingkatkan, baik antara pusat dan daerah maupun antara Bulog dan Bapanas, diharapkan penanganan bencana dapat berjalan lebih efektif dan cepat.

Mengutamakan Distribusi Tepat Sasaran untuk Masyarakat Rentan

Pada akhirnya, seluruh langkah yang ditempuh Bulog bertujuan memastikan bantuan pangan dapat menjangkau masyarakat yang paling rentan. Kondisi darurat menuntut respons cepat dan koordinasi yang solid agar tidak ada warga terdampak bencana yang mengalami kesulitan akses pangan. Dengan langkah-langkah yang telah dirancang dan dieksekusi, Bulog memperlihatkan bahwa penguatan

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index